Sulap Sampah Organik Rumah Tangga, Mahasiswa Undip Tumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Dimulai dari Rumah

Blimbing (14/07/23) – Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta/ton pada tahun 2021 di mana sampah rumah tangga menjadi penyumbang paling banyak terhadap jumlah sampah nasional yakni sekitar 42,23 persen. Dari data ini, dapat diketahui bahwa Indonesia belum dapat mengatasi persoalan sampah rumah tangga secara serius. Kurangnya tindakan dalam mengatasi persoalan sampah ini menyebabkan risiko pencemaran makin tinggi. Komposisi sampah organik di TPA di berbagai wilayah Indonesia didominasi oleh sampah organik, persentasenya mencapai 60% – 70% dari keseluruhan sampah yang ditampung di TPA. Padahal banyak hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan sampah organik tersebut, salah satunya yaitu dengan cara mengolah sampah organik menjadi ekoenzim.

Ekoenzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Melalui proses fermentasinya selama tiga bulan, ekoenzim sudah dapat memperoleh larutan yang berkhasiat sangat banyak. Ekoenzim dapat digunakan sebagai pupuk cair organik tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak, penangkal radiasi, dan masih banyak kegunaan lainnya.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro, Rahma Kirana Sekarwangi memberikan pelatihan pembuatan sampah organik menjadi ekoenzim kepada ibu-ibu PKK RW 02 Desa Blimbing, Pemalang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari jumat, 14 Juli 2023 dan dihadiri sekitar 57 peserta PKK. Dari kegiatan ini, masyarakat dapat mengetahui pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah. Oleh karena itu, dengan adanya Pelatihan pengelolaa sampah rumah tangga menjadi ekoenzim dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah rumah tangga.

 

Penulis : Rahma Kirana Sekarwangi –Biologi, Fakultas Sains dan Matematika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *