Blimbing (13/07/23) – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengubah tanaman obat menjadi camilan manis dan sehat guna meningkatkan daya tahan tubuh, khususnya anak-anak. Program ini dilaksanakan berdasarkan permintaan kader posyandu desa yang membutuhkan inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) saat posyandu berlangsung. Imun jelly yang berupa camilan manis dengan fortifikasi tanaman obat (jahe, kunyit dan jeruk nipis) dipilih sebagai bentuk inovasi PMT hasil dari diskusi yang dilakukan dengan perawat desa (Bu Pur) yang memaparkan bahwa, anak-anak desa rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh lemahnya sistem imun.
Jahe dan kunyit merupakan salah satu tumbuhan dengan khasiatnya yang terbilang cukup tinggi. Beberapa kandungan yang terdapat dalam jahe dan kunyit yaitu protein, zat besi, potasium, serat, karbohidrat, minyak atsiri, senyawa oleoresin (gingerol dan shogaol) dan berbagai vitamin terutama vitamin C. Kandungan minyak atsiri dan senyawa oleoresin yang merupakan senyawa antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas dan meningkatkan sistem imun tubuh. Potensi imun booster untuk anak-anak menjadi hal yang dianggap cukup penting agar tubuh tetap bugar dan tidak mudah terserang penyakit.
Kegiatan pendistribusian imun jelly sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) saat posyandu mendapat respons positif dari masyarakat. Mahasiswa KKN TIM II Undip mendapat dukungan dari masyarakat Desa Blimbing terhadap olah tanaman obat tersebut. Mereka menganggap bahwa produk tersebut merupakan produk baru yang belum pernah dibuat maupun diajarkan langsung kepada mereka, sehingga hal tersebut menarik perhatian dan dianggap memberikan dorongan kepada masyarakat untuk mencoba dan mengembangkan inovasi camilan sehat dari tanaman obat.
Penulis : Rahma Kirana Sekarwangi –Biologi – Fakultas Sains dan Matematika